Minggu, 28 Desember 2008

hikmah

Assalamu'alaikum wr.wb.

Suatu kisah menarik yang penuh hikmah tentang pedagang kaya dengan empat orang istrinya.

suatu ketika ada seorang pedagang kaya yang mempunyai empat orang istri. dia mencintai istrinya yang keempat, dan menganugrahinya harta dan kesenangan yang banyak. sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. pria ini selalu memberikan yang terbaik untuk istri keempatnya ini.

pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. dia sangat bangga dengan istrinya ini,dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini  kepada semua temannya. namun, ia juga selalu khawatir kalau saja ia akan lari dengan pria yang lain.

begitu juga dengan istrinya yang kedua ia juga sangat mencintainya. ia adl istri yang sangat pengertian. kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. dialah tempat bergantung. dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

sama halnya dengan istri yang pertama. dia adl pasangan yang sangat setia. dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. dialah yang merawat dan megatur semua usaha dan kekayaan sang suami. akan tetapi,sang pedagang tak beitu mencintainya. walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

suatu ketika, sang pedagang sakit. lama kemudian ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "saat ini aku mempunya 4orang istri. namun, saat aku meninggal aku akan sendiri. betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri." lalu ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian bertanya kepada istri keempatnya. "kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. nah, sekarang aku akan mati, maukah kau mendampingi dan menemaniku? ia terdiam. "tentu saja tidak," jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. jawaban itu sangat menyakitkan hati. seakan-akan ada pisau yang terhunus dan mengiris-irishatinya. pedagang yang sdih itu kemudian bertanya kepada istri ketiga."akupun mencintaimu dengan sepenuh hati, dan saaat ini, hidupku akan berakhir. maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku? istrinya menjawab."hidup begitu indah disini. aku akan menikah lagi jika kau mati.sang pdagang begitu terpukul dengan ucapan ini,badannya mulai terasa demam.

lalu, ia bertanya pada istri keduanya."aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. dan kau selalu membantuku. kini aku butuh sekali pertolonganmu. kalau ku mati maukah kau ikut dan mendampingiku? sang istri menjawab pelan."maafkan aku," ujarnya "aku tak bisa menolongmu kali ini. aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. nanti,akan kubuatkan makam yang indah untukmu." jawaban itu seperti kilat yang menyambar. sang pedagang kini merasa putus asa. tiba-tiba terdengar suara. "aku akan tinggal denganmu. aku akan ikut kemanapun kau pergi. aku, tak akan meniggalkanmu, aku akan setia bersamamu." sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. dia tampak begitu kurus. badannya tampak seperti orang yang kelaparan. merasa menyesal sang pdagang lalu bergumam,"kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubuiarkan kau seperti ini, istriku.

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri  dalam hidup ini. istri yang keempat adl tubuh kita. seberpapun banyak waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. ia akan pergi segera saat kita meninggal. tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapnya.

istri yang ketiga, adl status sosial dan kekayaan. saat kita meninggal semuanya akan pergi kpd yang lain. mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

sedangkan istri yang kedua adalah kerabat dan teman-teman. seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan teman, sesunggunya istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita.  mungkin kita sering mengabaikannya, dan melupakannya demi kesenangan dan kekayaan pribadi. namun, sebenarnya hanya amal dan jiwa kita sajalah yang akan mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. hanya amal yang mampu menolong kita di akherat kelak.
jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. jangan sampai kita menyesal belakangan.
wassalamu'alaikum wr wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar